Kamis, 15 September 2016

Maha Karya Seni Medis

Ali Saga adalah pria kelahiran Jakarta 11 Agustus 1968. Seniman yang satu ini adalah sosok yang tidak pernah kehabisan akal dalam mengaplikasiakan ide-idenya menjadi sebuah karya seni.

Berbekal jiwa seni yang multi talenta dan didorong oleh rasa kemanusiaan tinggi, pada awal 2005 Ali Saga dan tim menggandeng Dedi Purnomo A.Md.PO (Ahli Madya Prostetik Ortotik) untuk mendirikan Sanggar Organ Prosthetic dan mendedikasikan kreativitasnya bagi para penyandang cacat fisik khususnya yang berasal dari kalangan tidak mampu.

Bagi kami, kaki dan tangan palsu adalah sebuah karya seni medis, bukan hanya sekedar alat bantu, atau kerajinan semata, tetapi lebih kepada karya seni yang syarat dengan unsur estetika dan diagnosa medis.

Jadi jelas.......... dengan adanya sinergi antara seni dan medis, maha karya kami sangat estetik dan tidak membuat orang sakit menjadi lebih sakit.





Visi
Membangkitkan kembali jiwa-jiwa yang mati untuk mewujudkan mimpi menjadi kenyataan.
 
Misi
1.  Kemanusiaan.
2.  Memberi solusi kepada para penyandang cacat fisik untuk mendapatkan alat bantu gerak baik prothese maupun orthose.
3.  Membantu para penyandang cacat fisik untuk dapat menikmati hidup yang lebih hidup.
4.  Membantu menyalurkan bantuan sosial kemanusiaan dari para donatur yang peduli terhadap penyandang cacat fisik.

 Standar Prosedur Pelayanan :
1. Setidaknya 3 bulan setelah di amputasi, sudah dapat dilakukan proses pengukuran dan diagnosa oleh tim medis kami.
2.  Proses produksi berdasarkan hasil diagnosa.
3. Fitting ; untuk menyesuaikan ukuran tangan & kaki palsu sampai pasien merasa cocok, pas dan nyaman.
4. Terapi ; melatih pasien agar dapat menggunakan tangan & kaki palsu dengan baik dan benar.
5. Tips perawatan tangan & kaki palsu.
6.  Pembekalan dan teknik dasar service tangan & kaki  palsu.




Melalui Sanggar Organ Prosthetic ini diharapkan dedikasi kami dapat membawa dampak perubahan yang lebih baik terhadap peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup saudara – saudara kita yang kurang beruntung ke arah yang lebih mandiri.


YouTube :